Ziddu Free File Hosting

AW Surveys

Visi

Semoga blog ini dapat berbagi ilmu kepada sesama Praktisi HR dalam Rangka Memajukan SDM Indonesia.

Selasa, 23 Juni 2009

Peran Manager SDM Di Masa Depan

PERAN MANAGER SDM DI MASA DEPAN Di saat Krisis Global seperti ini peran seorang Manager SDM ( HR Manager ) sangat menentukan Masa depan sebuah Perusahaan. Nah tidak ada salahnya bagi kita ( Praktisi-Praktisi HR ) sudah saatnya kita menyadari betapa pentingnya posisi kita di suatu perusahaan. Peran pengelolaan SDM kini tak lagi jadi dominasi manager SDM, karena mulai banyak perusahaan yang menerapkan pendelegasian fungsi manajemen SDM kepada manager fungsional. Setiap kegiatan yang melibatkan kerja tim adalah suatu proses pengelolaan SDM. Setiap pemimpin otomatis melakukan matching people to jobs, managing performance, coaching & counseling, rewarding, hingga firing dalam setiap tugasnya. Pada dasarnya setiap manager juga merupakan manager SDM karena mereka pasti memiliki anak buah yang harus dikelola. Secara konsep SDM, para manager non-SDM seharusnya juga bisa memainkan peranan sebagai manager SDM. Orang-orang SDM kini diarahkan untuk menjadi mitra bisnis bagi Perusahaan: pengelola SDM akan mendukung kebutuhan bisnis dengan tren ke depan dalam dunia kerja. Manager SDM akan lebih berkonsentrasi untuk melihat perkembangan perusahaan ke depan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Manager SDM berfungsi sebagai agen perubahan yang memberikan saran kepada perusahaan mengenai langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan. Kiat-kiat untuk mengkondisikan perubahan manager non-SDM sebagai manager SDM:

1. Perlunya diberikan pelatihan ketenagakerjaan bagi para manager 2. Pemberian modul SDM untuk manager non-SDM yang didalamnya berisikan: modul tentang motivasi, disiplin, rekrutmen, pengembangan dan manajemen konflik. 3. Diberikannya pelatihan performance management (setiap tahun) agar dalam proses performance review dilakukan secara benar. 4. Membekali setiap manager Non-SDM dengan keterampilan pelatihan. 5. Memberikan sarana pendukung berupa Personnel Manual yang berisikan: prosedur Karyawan, seperti pengobatan, klaim medikal, koperasi, pensiun dan jamsostek. 6. Dilakukannya HR-Audit oleh bagian SDM ke setiap departemen, cabang atau bagian lain di Perusahaan untuk memastikan bahwa setiap manager memenuhi standar SDM yang diharapkan.

Demikianlah Peran Manager SDM Dimasa depan. Semoga informasi ini bermanfaat. Thanks Junaidi

Readmore »»

Senin, 15 Juni 2009

"The 7 Habits of Highly Effective People"

Stephen Covey dalam bukunya "The 7 Habits of Highly Effective People"menguraikan hal-hal sebagaimana tertulis di bawah ini. Yang membedakan orang-orang yang sangat efektif dengan orang kebanyakan yang tidak produktif adalah, bukan pada apa yang mereka miliki, tetapi pada kebiasaan-kebiasaannya. Watak seseorang terbentuk dari kebiasaan-kebiasaannya. Di alam bawah sadar, kebiasaan-kebiasaan itu membentuk dan mengubah watak seseorang. Dan ternyata kebiasaan-kebiasaan itu bisa diubah, asal kita mau, walaupun membutuhkan waktu. sow a thought, reap an act sow an act, reap a habit sow a habit, reap a character sow a character, reap a destiny taburlah pemikiran, maka Anda akan menuai tindakan taburlah tindakan, maka Anda akan menuai kebiasaan taburlah kebiasaan, maka Anda akan menuai watak taburlah watak, maka Anda akan menuai nasib Anda · Kebiasaan itu sendiri terjadi karena adanya paradigma. Yang dimaksudkan dengan paradigma adalah sudut pandang atau kerangka yang terbentuk oleh pengalaman hidup, pendidikan maupun latar belakang kita. · Paradigma inilah yang menentukan bagaimana kita memandang dan mengartikan dunia ini, dan dengan demikian menentukan bagaimana kita bereaksi dan bersikap terhadapnya. Sebagai contoh : mula-mula astronom Mesir, Ptolemy, mengatakan bahwa dunia adalah pusat dari jagat raya. Tetapi kemudian Copernicus menyebabkan perubahan paradigma, ketika dia membuktikan bahwa sebenarnya mataharilah yang merupakan pusat dari jagat raya. · Pengertian akan konsep paradigma ini membuat orang belajar mengerti bagaimana orang lain memandang persoalan yang sama dengan kacamata yang berbeda. Pengertian tentang paradigma ini juga dapat menghindarkan orang dari sikap merasa dirinya sebagai korban lingkungan atau orang lain, sehingga seringkali melakukan "blaming to others" (menyalahkan orang lain), karena mengangap dunialah yang salah kalau sesuatu itu tidak sesuai dengan harapannya.? Selanjutnya Stephen Covey menjelaskan bahwa di dunia ini ada hukum alam untuk kematangan. Seorang bayi berkembang dari ketergantungan pada orangtuanya menjadi mandiri sebelum akhirnya mencapai kematangan pemahaman akan saling ketergantungan dengan orang lain disekitarnya. Ekosistem alam tercermin dalam ketergantungan kolektif dari masing-masing warga masyarakat, satu terhadap yang lain. · Ketergantungan seorang bayi paradigmanya adalah "Engkau" (engkau merawatku; kalau ada yang salah, itu salahmu), sedangkan pada kemandirian remaja, paradigmanya adalah "Aku" (ini pilihanku, aku akan mengerjakannya sendiri). Dan dalam tahap saling tergantung orang dewasa, paradigmanya adalah "Kita" (kita bisa bekerja sama, sebaiknya kita bersatu). · Dalam proses kematangan seseorang dari tahap ketergantungan (dependent) menjadi kemandirian (independent) dan kemudian saling tergantung (interdependent); ada kebiasaan-kebiasaan yang perlu dikuasai supaya seseorang bisa menjadi sangat efektif. Stephen Covey menyatakan adanya tujuh kebiasaan yang perlu dimiliki. · Tiga diantaranya berkaitan dengan penguasaan diri yaitu: 1. Jadilah proaktif (Be Proactive). 2. Merujuk pada tujuan akhir (Begin with the End in Mind). 3. Dahulukan yang utama (Put First Thing First). Kalau kita dapat menguasai ketiga kebiasaan ini maka kita akan mengalami apa yang disebut "kemenangan pribadi" (private victory), dan kita boleh dikatakan telah mencapai tahap kemandirian (independent). · Setelah mandiri ini, kita dapat meraih "kemenangan publik" (public victory) dengan menguasai ketiga kebiasaan selanjutnya yaitu: 4. Berpikir menang-menang (Think Win-Win). 5. Berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek first to Understand then to be Understood). 6. Wujudkan sinergi (Synergize). · Proses ini tidak bisa dibalik, sebagaimana kita tidak mungkin panen sebelum menanam. Jadi prosesnya berlangsung dari dalam keluar (inside out), yaitu memulai dari diri sendiri baru dengan orang lain. · Kebiasaan ke 7 yaitu "Asahlah gergaji" (sharpen the saw) adalah kebiasaan untuk melakukan pengembangan diri.
Kebiasaan 1 : Jadilah proaktif (Be Proactive). · Bersikap proaktif tidak hanya berarti mengambil inisiatif tetapi juga bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. · Seorang yang proaktif mempunyai kebebasan memilih sendiri keputusan-keputusannya dan bertanggung jawab akan akibat dari keputusannya itu. Sedangkan seorang yang reaktif kebalikan dari proaktif, sikapnya berdasarkan kondisi atau sikap orang lain dan karena itu tidak merasa bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya sehingga selalu menyalahkan keadaan atau orang lain. Di bawah ini adalah contoh-contoh pernyataan orang yang Reaktif dan Proaktif. Pernyataan Reaktif: Pernyataan Proaktif: 1. Saya tidak bisa berbuat apa-apa 1. Apa pilihan yang ada? tentang itu. 2. Begitulah sifat saya. 2. Apa yang dapat saya perbaiki? 3. Dia sih yang bikin aku marah. 3. Saya yang menguasai emosiku. 4. Saya tidak bisa. 4. Saya mau atau tidak mau. 5. Saya terpaksa. 5. Saya suka atau tidak suka. 6. Seandainya saja ..... 6. Saya hendak dan merencanakan. Kebiasaan 2 : Merujuk pada tujuan akhir (Begin with the End in Mind). · Ini adalah kebiasaan kepemimpinan diri (personal leadership), yaitu memulai suatu kegiatan dengan suatu kejelasan tentang apa hasil yang ingin dicapai. · Segala sesuatu diciptakan dua kali. Produk apa pun yang dihasilkan pada mulanya telah ada sebagai konsep, baru kemudian secara fisik. Misalnya : membangun rumah, selalu ada rancangannya terlebih dahulu. · Kepemimpinan adalah "ciptaan pertama", yaitu "doing the right things". Manajemen adalah "ciptaan kedua", yaitu "doing things right". Kebiasaan 3: Dahulukan yang utama (Put First Thing First). · Ini adalah kebiasaan mengelola prioritas. Kita harus bisa membedakan apa yang penting (important) dan apa yang mendesak (urgent). · Hal-hal yang mendesak selalu "menyerang" kita, dan biasanya kita bereaksi terhadapnya; waktu kita banyak yang habis untuk mengurusi hal-hal yang mendesak ini, dan seringkali melupakan hal-hal yang justru penting. · Orang-orang yang sangat efektif pandai menggunakan waktunya untuk mengelola hal-hal yang penting, dan sikapnya yang proaktif akan mengurangi timbulnya hal-hal yang mendesak. Kalau ketiga kebiasaan ini bisa kita kuasai maka kita bisa dikatakan mandiri, dan kini siap memasuki kehidupan yang saling tergantung atau interdependent. Agar kita bisa sangat efektif dalam hidup yang saling tergantung, kita perlu memiliki kebiasaan-kebiasaan selanjutnya. Kebiasaan 4 : Berpikir menang-menang (Think Win-Win). · Menang-menang adalah suatu sikap mental untuk mencari keuntungan bersama. · Pada dasarnya ada enam paradigma interaksi manusia; empat di antaranya adalah: 1. Menang/Kalah. Semboyannya "Kalau Anda menang, saya pasti kalah; jadi saya harus menang, dan Andalah yang kalah" (contoh: kepemimpinan yang otoriter). Segala sesuatu menjadi persaingan dan setiap kemenangan harus menyebabkan kekalahan pihak lain. 2. Kalah/Menang adalah mentalitas orang kalah yang selalu tunduk pada keinginan pihak lain. "Apa sajalah, asal tetap damai". Ini lebih buruk daripada sikap Menang/Kalah karena sama sekali tidak mempunyai pendirian atau keberanian untuk menyatakan keyakinannya. Yang ada hanya mengalah terus-menerus. 3. Kalah/Kalah adalah hasil jika dua orang keras kepala, egois dan bersikap mau menang sendiri bertemu. Ini dapat berubah menjadi obsesi permusuhan yang dapat mendorong terjadinya peperangan. Orang dikuasai oleh dorongan untuk mengalahkan pihak lain, bahkan tanpa peduli akan kerugiannya sendiri. 4. Menang/Menang adalah falsafah yang dianjurkan Stephen Covey bagi hubungan antara manusia. Yaitu, mencari terus menerus akan manfaat timbal balik dalam setiap interaksi. Dengan menganut paradigma ini, seseorang tidak akan bahagia kalau pihak lainnya tidak bahagia juga. Hidup ini dipandang sebagai kerjasama bukan sebagai permusuhan. Orang yang efektif berprinsip menang-menang dalam tindakannya dan kesepakatannya. Mentalitas menang-menang ini baru bisa dilakukan kalau kita punya "abundance mentality", yaitu pemikiran bahwa segala sesuatunya itu berkelebihan sehingga tidak perlu kita mematikan orang lain untuk mendapatkan keuntungan. Orang yang mempunyai sikap menang-kalah didasari oleh "scarcity mentality", seakan-akan segala sesuatunya itu terbatas sehingga harus diperebutkan, bilamana perlu dengan mengalahkan pihak lain. Kebiasaan 5 : Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti (Seek first to Understand then to be Understood). ? Inilah kebiasaan berkomunikasi secara efektif. Para dokter menganalisa penyakit pasiennya sebelum memberi resep. Seorang top salesman akan mempelajari kebutuhan pelanggannya terlebih dahulu sebelum menawarkan produk atau jasanya. · We see the world as we are, not as it is. Kita melihat dunia dari kacamata kita bukan sebagaimana adanya. Persepsi kita dibentuk oleh pengalaman-pengalaman kita, dan seringkali hal ini membatasi kita. Tantangan untuk memecahkan perbedaan pendapat adalah dengan mencoba mengerti sudut pandang atau paradigma orang lain terlebih dahulu. · Kalau kita bisa mengerti secara penuh seseorang, maka ia akan menurunkan tembok pembatasnya. · Memaksakan kehendak kita secara emosional tidak akan produktif malahan sebaliknya: counterproductive. Kebiasaan 6 : Wujudkan sinergi (Synergize). · Ini adalah kebiasaan untuk mewujudkan kerja sama dan mencari alternatif-alternatif baru yang jauh lebih besar. · Sinergi berarti 1 + 1 > 2. Sinergi adalah hasil dari menciptakan suasana di mana orang-orang yang berbeda dapat saling memberi sumbangannya berdasarkan kekuatan masing-masing sehingga hasilnya akan lebih besar dibandingkan bila dikerjakan sendiri-sendiri. · Sinergi adalah pendekatan yang paling efektif untuk memecahkan persoalan daripada sikap yang apatis (asal damai saja) ataupun konfrontasi (tidak mau kalah). Kebiasaan 7 : Asahlah gergaji (Sharpen the Saw). · Ini adalah kebiasaan untuk perbaikan diri.Istilah ini berasal dari kisah dua orang tukang kayu. Yang satu terus menggergaji dan merasa terlalu sibuk untuk berhenti sebentar. Yang lain berhenti sesekali untuk mengasah gergajinya. Justru yang kedua ini hasilnya lebih banyak dan lebih baik. · Seorang yang efektif akan melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk mengembangkan pertumbuhan pengetahuan, mental, spiritual maupun ketahanan fisiknya, karena menyadari bahwa dengan pengembangan diri itu dia bisa lebih produktif dan efektif dan tidak "habis- habisan".

Readmore »»

Sabtu, 06 Juni 2009

Jurus Menghemat Uang

Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menekan pengeluaran secara maksimal sehingga mampu menghimpun banyak duit di buku tabungan untuk keperluan penting dan kebutuhan mendesak di masa depan. Faktor gengsi dan hobi acap kali menjadi penyebab banyak uang yang hilang untuk sesuatu yang kurang penting yang mengalahkan akal sehat.Berikut adalah tips organisasi.org untuk anda yang kesulitan mengelola uang anda :
1. Catat Pemasukan Dan Pengeluaran Uang AndaBuat rencana pemasukan dan rencana pengeluaran di mana setiap akhir bulan harus ada banyak uang yang ditabung. Disiplin ketat dan jangan pernah melanggar anggaran yang ada kecuali sangat penting dan mendesak.
2. Musnahkan / Simpan Jauh-Jauh Kartu Kredit Dan Kartu ATM AndaKemudahan untuk berhutang dan mengambil uang tabungan akan menjebak anda dalam kenikmatan mengeluarkan uang. Oleh karena itu sebaiknya uang cash anggaran bulanan anda simpan di rumah tanpa boleh mengutak-atik kartu-kartu penarik uang anda dan uang yang ada di bank.
3. Hilangkan Gengsi Dan Hobi Mahal AndaKalau anda malu terlihat kere dan katro, mulai saat ini anda harus berani tampil kere dan katro di hadapan kenalan anda, jika perlu pindah rumah dan mulai kehidupan baru yang kere dan katro. Sebenarnya tidak sampai harus kere dan katro, tapi lebih tepatnya hidup sederhana di mana pengeluaran anda hanya pada yang penting-penting dan murah meriah. Ubah hobi mahal seperti jalan-jalan ke luar negeri dengan jalan-jalan di komplek/kampung rumah anda. Yang hobi ke gym / pusat kebugaran ganti dengan lari joging keliling kampung atau main bola / badminton di lapangan dekat rumah atau di jalanan.
4. Hemat Pengeluaran Besar Rutin AndaTagihan biaya administrasi kartu kredit, pajak, pbb, listrik, air pam, tv kabel, tv satelit, sekolah elit anak, telepon, dsb yang jumlahnya sangat besar sebaiknya dihilangkan saja. Contohnya seperti berhenti berlangganan kartu kredit, koran majalah, tv & internet bulanan, dll atau pindah ke rumah baru yang kecil dan sederhana untuk menghemat biaya pln, pam, pbb, telepon, dsb. Kalau senang telepon-teleponan ubah dengan bicara langsung atau gunakan telpon seperlunya tidak bertele-tele.
5. Ubah Penggunaan Transportasi Yang MahalDari yang biasa naik mobil pribadi ke mana-mana sebaiknya anda jual mobilnya dan beli sepeda motor. Kalau sering naik taxi dan ojek motor, sekarang gunakan motor pribadi, angkot atau jalan kaki.
6. Makan Dan Minum Di Rumah Saja Atau Bawa Dari RumahYang pasti membuat makanan dan minuman sendiri yang sederhana biayanya lebih murah daripada jajan di luar. Sarapan di rumah, makan siang dari bekal yang di bawa dari rumah, makan malam di rumah, dll. Kalau lagi ngidam makanan enak lebih baik ditahan saja kalau perlu puasa utuk mengilangkan nafsu bejad yang menghancurkan keuangan anda.
7. Terapkan Gaya Hidup Sederhana Pada Anggota KeluargaPaksa anak, istri atau suami anda untuk menerima kenyataan pahit bahwa kita harus hidup sederhana karena hidup sederhana adalah awal dari kebahagiaan yang sejati. Mereka pun harus siap hidup miskin kapan saja jika Tuhan menghendaki.
8. Hentikan Kebiasaan Bodoh AndaBagi anda yang merokok, minum miras, memakai narkoba, main jablay, selingkuh, melakukan tindak kriminal dan dosa, dsb hentikan segera kebiasaan itu karena tidak ada gunanya dan itu semua hanya membakar uang dan menghancurkan hidup anda baik di dunia maupun di akherat.
9. Hemat Belanja Anda Dan Jaga Nafsu Belanja AndaYang doyan belanja / shopping sebaiknya buat daftar belanjaan sesuai anggaran / budget yang telah dibuat agar tidak mudah tergoda dengan barang yang dijajakan selain yang anda butuhkan. Pastikan produk yang anda beli tidak mahal yang penting fungsi sama dan kualitas tidak buruk. Jika anda ngebet ingin membeli sesuatu, maka gunakan jurus manipulasi otak anda seolah-olah anda telah membeli barang itu namun sampai dirumah hilang digondol tikus.

Readmore »»

Lirik Lagu Madu 3

Disaat beberapa bloggers berebut tahta lewat kontes SEO dengan keyword “kampanye damai pemilu indonesia 2009” sang pentolan Grup Dewa Ahmad Dhani juga lagi sibuk-sibuknya “kampanye Poligami 3 istri” lewat sebuah album solo yang bertitle “madu tiga”. Lirik lagu 3 istri ini sebenarnya biasa-biasa aja tapi sepertinya bakalan menuai kontroversi dikalangan masyarakat khususnya LSM perempuan yang selama ini menyuarakan anti poligami dan pastinya akan menjadi komudity yang menghiasi tanyangan infotaimen di layar kaca.. Entah apa yang menjadi inspirasi boss Manajemen Republik Cinta untuk menciptakan lagu madu tiga, apakah karna memang menyukai kontroversi dan cenderung arogan seperti yang sering dia perlihatkan ataukah dia habis berguru sama “syeh pudji” atau boleh jadi karma lagi di rundung duka kasus perceraian dengan Maya Estianti? auq ach gelap :) tapi menurut saya ujung-ujungnya adalah bisnis, yah industri musik memang sebuah lahan bisnis yang sangat potensial di negeri dengan market high population. Apalagi jika proses launching di bumbui dengan kasus-kasus kontroversi dan sensasional maka dengan sendirinya disebut "free advertising product" atau promosi albumnya mendapatkan sebuah paket iklan gratis jika tiap saat muncul di media. Disisi lain Program TV, production house dan wartawan gosip juga kebagian job tuk ngejar setoran :) yah begitulah kira-kira sedikit gambaran skema bisnisnya. Lirik lagu madu tiga #Aii.... senangnya dalam hati kalau beristri dua Oh seperti dunia Ana yang punya Kepada istri tua Kanda sayang padamu Oh kepada istri muda I say i love you Istri tua merajuk Balik ke rumah istri muda Kalau dua-dua merajuk Ana kawin tiga Mesti pandai pembohong Mesti pandai temberang Oh tetapi jangan sampai Hai pecah tembelang #***@***

Readmore »»

Rabu, 03 Juni 2009

Profil SBY

Biografi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda "Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis", mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden. Presiden SBY, seperti banyak rakyat memanggilnya, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik. Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri, antara lain Seskoad dimana pernah pula menjadi dosen, serta Command and General Staff College di Amerika Serikat. Dalam tugas militernya, beliau menjadi komandan pasukan dan teritorial, perwira staf, pelatih dan dosen, baik di daerah operasi maupun markas besar. Penugasan itu diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI. Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Commander of United Nations Military Observers dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996. Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna. Sebelum dipilih rakyat dalam pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugas-tugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme. Presiden Yudhoyono juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional. Presiden Yudhoyono adalah seorang penggemar baca dengan koleksi belasan ribu buku, dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning (2005), The Making of a Hero (2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good Governance (2002), dan Coping with the Crisis - Securing the Reform (1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004. Presiden Yudhoyono adalah penutur fasih bahasa Inggris. Presiden Yudhoyono adalah seorang Muslim yang taat. Beliau menikah dengan Ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dengan dua anak lelaki. Pertama adalah Letnan Satu Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 yang sekarang bertugas di satuan elit Batalyon Lintas Udara 305 Kostrad. Putra kedua, Edhie Baskoro Yudhoyono, mendapat gelar bidang Ekonomi dari Curtin University, Australia. 8 Februari 2006.

Readmore »»