Ziddu Free File Hosting

AW Surveys

Visi

Semoga blog ini dapat berbagi ilmu kepada sesama Praktisi HR dalam Rangka Memajukan SDM Indonesia.

Senin, 26 April 2010

Jual Pesona Saat Wawancara

Melamar pekerjaan sama halnya dengan maju ke medan perang. Pelamar harus memiliki strategi jitu agar menjadi pemenang untuk mendapatkan pekerjaan yang diidamkan. Makanya anda yang saat ini sedang sibuk mencari peluang dan kesempatan kerja harus mengatur strategi agar jadi pemenang. Strategi pertama yang harus anda lakukan sebelum melamar kerja adalah fokuskan perhatian anda hanya pada pekerjaan yang anda inginkan. So, setiap membaca lowongan pekerjaan, jangan langsung melamar. Tanyakanlah pada diri sendiri apakah pekerjaan itu yang anda inginkan? Apakah anda cukup menguasai pekerjaan yang ditawarkan? Mampukah anda melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai standar perusahaan yang akan dilamar? Dalam menjawab pertanyaan tersebut jujurlah menilai diri sendiri. Bila jawaban anda positif, silahkan melamar pekerjaan tersebut. Tapi bila tidak, jangan melamar pekerjaan itu agar anda terhindar dari lamaran yang sia-sia. Atau paling tidak kelak jika anda lolos seleksi anda nggak akan banyak menemukan kesulitan. Setiap kali membaca lowongan kerja, entah itu di surat kabar atau internet, hati-hati! Jangan mudah terjebak oleh lowongan kerja yang bombastis dan muluk. Carilah informasi sebanyakbanyaknya tentang pekerjaan tersebut. Sumber yang paling pas adalah manajer yang menangani divisi pekerjaan yang ditawarkan. Atau teman anda yang bekerja di bidang tersebut. Jika anda sudah merasa cukup informasi tentang peluang kerja yang ada, kirimkan lamaran anda. Nah, kalau anda dipanggil untuk wawancara, inilah saatnya anda maju ke medan perang. Persiapkan diri sebaik mungkin. Pelajari informasi tentang perusahaan yang memanggil anda. Kalau bisa kumpulkan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan. Hal ini akan sangat membantu anda saat wawancara berlangsung. Satu hal yang sangat penting saat wawancara adalah 'jangan ragu untuk menjual pesona anda!'. Anggaplah ruang wawancara sebagai arena untuk mempertontonkan kehebatan dan kemampuan anda. Eksploitasikan kemampuan berbicara dan kecerdasan anda. Tetapi tetap kendalikan emosi, jangan terjebak pada kesan 'sok pamer'. Tunjukkan sikap yang profesional dan berwibawa. Buatlah agar pewawancara 'terpesona abis' pada anda saat anda melenggang keluar ruangan. Ingat, simpati merupakan hal penting yang mempengaruhi keputusan selanjutnya. Setelah wawancara nantikan kabar selanjutnya dengan tenang. Bersiaplah untuk dua kemungkinan, diterima atau tidak diterima. Jika anda diterima tunjukkan kegembiraan anda dengan wajar, jangan terlalu meluap-luap. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pada anda. Selanjutnya, jika anda mulai menandatangani perjanjian kerja, simaklah surat perjanjian itu dengan cermat. Jangan langsung menandatangai surat perjanjian tersebut, pelajari lebih dulu dengan seksama. Jangan ragu menanyakan hal-hal yang belum anda mengerti yang tercantum pada surat tersebut. Jika anda sudah yakin bahwa perjanjian tersebut memuaskan anda, tanda tangani surat itu. Tapi jika anda tidak diterima, nggak perlu kecewa secara berlebihan. Yakin deh kalau nggak diterima di tempat itu anda masih punya kesempatan di tempat lain. Selamat bertempur..!

Tidak ada komentar: