Ziddu Free File Hosting

AW Surveys

Visi

Semoga blog ini dapat berbagi ilmu kepada sesama Praktisi HR dalam Rangka Memajukan SDM Indonesia.

Senin, 26 April 2010

Pembicara yang Disukai Audience

Terjemahan bebas dari materi oleh: Susan Berkley "The Voice Coach" Berhasil-tidaknya Anda berbicara, ditentukan oleh apa yang bisa dirasakan oleh audience yang mendengarkan Anda. Lebih tepat lagi: setiap orang dari mereka. Apakah mereka bisa merasakan bahwa Anda berbicara kepada mereka, satu per satu dan personal? Apakah mereka bisa merasakan bahwa Anda berbicara kepada mereka, seperti sedang berbicara secara pribadi? Apakah mereka, sulit membedakannya dari berbicara berdua saja dengan Anda? Berikut ini adalah ciri-ciri Anda, jika Anda adalah pembicara yang berhasil membangun rapport alias keintiman dengan audience Anda. Tak peduli, apakah Anda berbicara di podium, di depan sebuah seminar, di televisi, di corong radio atau bahkan di ujung telepon dalam sebuah konference jarak jauh. 1. ANDA MELIHAT MEREKA SEBAGAI INDIVIDU-INDIVIDU DAN BUKAN SEKELOMPOK ORANG Audience tidak mendengarkan Anda bicara secara berbarengan. Mereka melakukannya sendiri-sendiri. Jadi, perlakukan mereka sebagai individu-individu. Pelajarilah mereka. Seperti apa mereka sebagai orang per orang. Pemahaman Anda tentang profil mereka, akan membantu Anda membangun visualisasi. Semakin akurat, akan semakin baik untuk kepentingan bicara Anda. Tentunya, Anda tidak bisa benar-benar memahami mereka satu per satu. Akan tetapi, Anda pasti bisa memahami gambaran umum tentang karakter mereka. Cara yang paling mudah, adalah dengan memahami profesi dan pekerjaan mereka. Jika Anda makin kaya dalam pemahaman ini, maka Anda bisa makin memperluas "pasar" Anda. 2. ANDA MELIHAT MEREKA DUDUK DI KURSI, DI TERAS ATAU DI RUANG KELUARGA Teras atau ruang keluarga mewakili keintiman. Bayangkan mereka adalah orang-orang yang Anda undang makan malam, atau sebaliknya, Anda bertandang di teras rumahnya. Anda berbicara dengan gaya casual, familiar dan nyaman. Mereka santai, rileks dan khusuk mendengar. 3. ANDA MENYADARI APA YANG TERJADI PADA WAJAH, TANGAN, PAKAIAN DAN RUMAH MEREKA Jika upaya profilisasi dan karakterisasi Anda tentang mereka cukup akurat, Anda akan bisa berbicara banyak hal dengan lebih spesifik. Dengan begitu, Anda akan lebih "nyambung" dengan segala persoalan, kebutuhan dan masalah mereka. Latihlah diri Anda dalam memahami bahasa tubuh mereka. 4. SUARA DAN EKSPRESI WAJAH ANDA SAMA SEPERTI SAAT ANDA BICARA DENGAN TEMAN Suara dan wajah punya kaitan yang sangat erat. Keduanya saling mempengaruhi dan membangun komunikasi. Komunikasi yang hangat, intim dan kuat. 5. SAAT BICARA KEPALA ANDA TEGAK MENGHORMAT DAN TANGAN ANDA BERGERAK ALAMIAH Orang sering mengira bahwa berbicara adalah "mulut-sentris". Itulah perkiraan yang melenceng sejauh-jauhnya. Yang sebenarnya, Anda berbicara dengan seluruh tubuh Anda. Bahkan, dengan seluruh jiwa dan raga Anda. 6. ANDA TERSENYUM DAN BERWAJAH CERAH SEPERTI BENAR-BENAR DI RUANG KELUARGA Ini akan menciptakan keintiman dan afeksi. Senyum adalah alat paling powerful untuk membangun keintiman. Dan tentu saja, dengan itu Anda sudah bersedekah. Di telepon pun, Anda harus tersenyum sejak pertama kali Anda menekan tombol-tombol angka. Kini Anda mengerti, kenapa Anda bisa membaca semua tips ini, HANYA dari Blogspot pribadi saya. Ups, ketauan deh... :) BTW: Cukup berhasilkah Saya?

Tidak ada komentar: